Koeksistensi dengan Hutan
Aset Alishan tidak terbatas hanya pada jalur rel kereta dan kereta api, “Daya tarik Alishan adalah kombinasi dari ekologi hutan, teknologi kereta api, produksi kehutanan, kehidupan industri, humaniora dan seni. Huang Miao-hsiu mengatakan, “Semua yang berwujud dan tidak berwujud, bersama-sama menenun keunikan Alishan.”
Hingga sekarang ini, panorama matahari terbit Alishan menjadi ingatan tentang Taiwan di benak wisatawan manca negeri. Para pelancong sudah menanti matahari terbit di observatori Chusan di tengah pagi buta setiap harinya. Observatori Gunung Ogasawara (Xiaoliyuan) dengan pemandangan 360 derajat tanpa penghalang, Anda dapat menyaksikan puncak gunung Yushan, lapisan-lapisan pegunungan, dan lautan awan, bagaikan lukisan. Pada musim semi saatnya musim bunga sakura, musim gugur di Alishan adalah pentas bagi Ginkgo biloba dan maple merah, panorama malam hari Gunung Ogasawara (Xiaoliyuan) merupakan ruang pembelajaran astronomi, juga ada sekelompok pohon raksasa (Shenmu) yang telah berdiri di sana menghadapi terpaan hujan dan angin selama ribuan tahun.
Beberapa tahun terakhir, Biro Kehutanan mempromosikan “Terapi Hutan”, dan Alishan menjadi salah satu tempat demonstrasi. Wakil Sekjen Taiwan Forest Therapy Society, Paul Lin mengemukakan, penelitian ilmiah telah membuktikan, mengikuti terapi hutan dengan bimbingan ahli, mengekplorasi alam dengan panca indra dapat meringankan kecemasan, menurunkan ketegangan dan emosi negatif lainnya, dari sisi psikologis juga bermanfaat untuk menurunkan detak jantung, tekanan darah dan lainnya. Paul Lin akan menjadwalkan peserta untuk berjalan lamban di jalan setapak gunung yang sepi, menikmati phytoncide hutan gunung; Berada di Observatori Chushan atau Xiaoliyuan setelah bubarnya kerumunan orang yang menyaksikan matahari terbit, menikmati waktu santai dan keheningan di seluruh gunung; Dengan kaki telanjang menginjak rerumputan, membuka telinga mendengarakan suara aliran sungai dan kicauan burung, merasakan alam dengan panca indra; atau mencari sebatang pohon besar, atau memeluknya, atau bersandar, berdiam menikmati waktu tenang sesaat bersamanya. Alishan memiliki banyak potensi untuk dijadikan lokasi terapi hutan internasional.
Stasiun Liyuanliao yang berada di ketinggian 904 m di atas permukaan laut terkenal dengan kunang-kunangnya, mendapat sebutan “jalur rel sungai kunang-kunang”. Desa Taixing yang terletak di antara Stasiun Liyuanliao dan Stasiun Jiaoliping menjadi tempat puluhan burung kuntul kerbau (Bubulcus coromandus) berimigrasi dari utara ke selatan, yang merupakan pemandangan khusus dan hanya dapat terlihat pada musim gugur.
Dalam kawasan rekreasi hutan Alishan terdapat burung-burung spesies endemic seperti Taiwan Lophura Swinhoii, Taiwan partridge, Mikado pheasant yang terkadang berkeliaran tidak takut dengan manusia, pada jalur Mingyue terdapat cagar alam angrek YiYe, observatori Xiaoliyuan terlihat kijang Reeve jalan berkeliaran bebas. Sebaris pemandangan penuh keharmonisan ini mengingatkan orang pada kebijakan kehutanan yang telah dilakukan selama ini. Dahulu menitikberatkan pada eksploitasi lahan hutan gunung, sekarang didasari dengan konsep “kehutanan berkesinambungan”, manusia sedang mencari arah terbaik menuju koeksistensi hidup bersama gunung dan hutan.
Di Alishan kita bisa menemukan keselarasan berkesinambungan hidup antara alam, sejarah dan ingatan rakyat biasa.