Berdialog dengan Kontemporer
Desember 2019, Sheng-xiang & Band tampil di Hong Kong, di tengah maraknya aksi protes anti UU Ekstradisi. Lin berkata, “Mengetahui bahwa Hong Kong berada di tengah kekacauan dalam enam bulan terakhir, saya harus ke sini bernyanyi untuk masyarakat Hong Kong.” Tahun 2002, Labor Exchange Band memenangkan Golden Melody Awards ke-13 untuk kategori Band Terbaik. Saat di atas panggung Lin Sheng-xiang mengatakan, “Andaikata Labor Exchange Band adalah sebuah mikrofon, kami harap bisa diletakkan di depan para petani dan pekerja, agar kami dapat mengisahkan apa yang kami lihat dan diperdengarkan kepada masyarakat.” Dari komentar ini, kita tahu pihak mana yang didukung oleh Lin.
Kalau I-Village dari tahun 2013 menyanyikan realitas setiap pedesaan pasca-modern, Village Besieged yang dirilis pada 2016 adalah album konsep untuk memprotes pencemaran udara, sebuah topik yang berhubungan dengan setiap orang di pulau ini. Banyak orang bilang Meinong memiliki lingkungan yang indah dan bersih, tapi sebenarnya tidak demikian. Lin Sheng-xiang membuka sebuah aplikasi di HP-nya yang menunjukkan indeks polusi PM2,5 dan PM10, sambil berkata, “Kalau PM2,5 tinggi, kita tidak akan bisa melihat Pegunungan Sentral dari Meinong. Dan pada petang hari, polusi udara di pesisir akan tertiup ke pegunungan, membuat kualitas udara menjadi buruk, sampai-sampai kita tidak bisa berolahraga. Inilah topik yang dibahas dalam Village Besieged.”
Dedikasi pada Musik
Suatu kali saat konser di atas panggung, Lin tiba-tiba mendapati dirinya tidak dapat mengontrol jari-jarinya dengan baik. “Hari itu saya sangat sedih. Itu adalah pertama kalinya saya mengalami kegagalan dalam karier musik saya, dan mungkin saya khawatir bahwa karier saya akan segera berakhir,” katanya. Saat mulai berpikir lebih jauh ke depan, ia bertanya-tanya: Apakah saya memiliki syarat untuk pensiun? Berbicara sampai sini, rasanya seolah-olah ada awan gelap di atas kepala kami. Tapi dengan cepat Lin mengubah topik dan terbarunya. tentang ide-ide baru yang ingin ia coba di album terbarunya.
Saat kita berbicara tentang masa lalu, nada bicara Lin selalu tenang, tetapi ketika berbicara tentang masa menyulitkan dan menakutkan ini, serta tentang bagaimana ia memulihkan semangatnya, tiba-tiba wajahnya menjadi lebih berseri, nada suaranya meninggi, dan kegembiraan seperti anak kecil muncul di wajahnya. “Jika saatnya tiba, ketika saya tidak bisa tampil di atas panggung lagi, saya bisa bekerja di belakang layar, mengumpulkan musisi untuk bersama merekam musik, dan saya akan sangat senang dengan itu.”
“Namun, ketika saya melihat bahwa idola saya masih di atas panggung pada usia 70 tahun, saya rasa saya harus bekerja keras untuk mengikuti jejak mereka.”
“Saya benar-benar bebas dan merasa paling nyaman saat menampilkan musik. Saya harap ketika saya sudah lebih tua lagi, masih akan ada orang yang ingin mendengar saya bernyanyi. Yah, semoga lah!” tutur Lin di tengah senyuman puas.