dinyatakan pailit, perusahaan SunnyHills Bakery membuka usahanya dengan
sepotong kue nastar (Ukuran 6,3 x 3,6 x 2,5 cm), yang berlokasi di dataran tinggi
Baguashan kabupaten Nantou. Kue Nastar SunnyHills tidak hanya mengembalikan
kenangan indah bagi masyarakat setempat, bahkan kini mampu berkiprah menjadi
merek dagang agribisnis Taiwan yang handal.
Setelah sukses dengan Kue Nastar berisi selai nanas lokal Taiwan, 7 tahun
kemudian, SunnyHills Bakery kembali menyuguhkan produk baru hasil inovasi
jajanan khas tradisional Taiwan, yaitu Kue Bolu Madu atau Castella. Sajian Castella
dari SunnyHills berhasil merubah persepsi konsumen tentang kue bolu madu
tradisional.
Pengembangan usaha yang dilakukan terlihat berjalan secara bertahap dan kokoh. Setelah berhasil membuka toko ke dua di jalan tol nomor 139 Nantou, SunnyHills Bakery melebarkan sayapnya hingga ke Kota Taipei untuk bagian Utara dan Kota Kaoshiung bagian Selatan, serta membuka gerai di Bandara Internasional Taoyuan. Pasar internasional menjadi sasaran SunnyHills berikutnya, dengan membuka toko cabang di Singapura, Shanghai, Hong Kong, dan Jepang. Omset bisnis SunnyHills terus meningkat setiap tahunnya. Dan pada tahun 2015, tercatat sebanyak 22 juta kue nastar terjual, dengan omset mencapai NT$ 1 milyar.
Kesuksesan SunnyHills boleh dikata bagaikan “Kejutan indah” bagi ke empat tokoh pendirinya, antara lain Michael Sheu, sang adik Sheu Sheng-ming, paman Lan Sha-zhong dan keponakan Lan Hung-jen. Tidak ada keberuntungan tanpa kerja keras, demikian juga kesuksesan merek produk yang mampu meraih sambutan konsumen, juga disertai dengan kiat kerja keras.
Jessica Yang, President Perusahaan Marketing Concento yang telah memasarkan produk SunnyHills selama lebih dari 7 tahun, menuturkan bahwa SunnyHills tidak pernah menyimpang dari visi misi awal, yaitu menghasilkan produk penganan berkualitas tinggi dengan cita rasa yang prima. Michael Sheu berpendapat bahwa jika terjadi penyimpangan sejak awal proses pembuatan, hasil yang dicapai juga akan berbeda. Dalam menghadapi perubahan jaman dan kemajuan teknologi, Michael Hseu berpendapat, “Harus tetap menjaga kualitas, mengikuti perubahan dan permintaan pasar, agar tidak terlupakan oleh konsumen.”
Castella Beruas Sarang Tawon
Castella atau kue bolu rasa madu, hasil riset selama 2 tahun di SunnyHills bakery, diluncurkan pada musim panas 2016. Reaksi konsumen dalam 1 bulan masa peluncuran awal sangat baik. Namun karena keterbatasan SDM dan mesin, setiap hari hanya mampu menghasilan 600 buah saja. Michael Sheu berpendapat telah tiba saatnya untuk memikirkan cara peningkatan jumlah produk.
Kue Bolu Madu dikenal oleh masyarakat Taiwan generasi tahun 70 dan 80 an sebagai salah satu penganan setempat. Namun mengapa masih membutuhkan waktu 2 tahun untuk riset ujicoba?
Michael Sheu mengaku, selama kurun waktu hampir 2 tahun, dirinya sudah mengembangkan banyak produk, tetapi ada sebagian yang tidak sesuai dengan citra perusahaannya, ada pula produk yang tidak memiliki kaitan hubungan dengan Taiwan, dan ada yang dikarenakan kesulitan pengawasan dalam hal bahan dan proses pembuatan. Terakhir dengan kembali ke pemikiran awal yakni Kue Bolu Madu, andalan pamannya Lan Sha-zhong.
Michael Sheu ingin merubah persepsi konsumen terhadap castella tradisional yang ada sebelumnya. Dalam masa riset, ia kerap dipertanyakan oleh para mitra manufakturnya, apakah berniat untuk menjualnya? Bahkan Ketua Pengawas Riset Ujicoba, Lan Sha-zhong, yang berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam industri kue, juga salah satu pendiri SunnyHills, karena telah menanti lama, akhirnya bertanya, “Kenapa tidak meluncurkannya?” Michael Sheu menjawab jika belum siap betul, tidak akan diluncurkan.
“Sebelum diluncurkan, banyak yang bertanya apakah saya percaya diri akan hasil produk tersebut? Jujur, saya tidak tahu”, kata Michael Sheu. “Cita rasa itu sangat subyektif, sulit untuk mencakup semua pihak, namun saya yakin sekali, kerahkan segala upaya dan perhatian. Apakah diterima atau tidak oleh pasar, saya tidak peduli lagi”, katanya usai peluncuran resmi.
Castella yang sukses diuji coba selama 2 tahun, baik bentuk maupun rasanya berbeda dengan castella tradisional yang ada ada. Konsep penyajian untuk castella dari SunnyHills, terlihat bagaikan ruas sarang tawon, yang ternyata praktis untuk diambil dan dimakan. Aroma cita rasanya tidak sama dengan yang tradisional, yakni manis dan lembut. Michael Sheu berpendapat castella yang terlampau lembut adalah kesalahan besar, karena memberikan citra sebagai produk pangan, dan bukan makanan lagi.
SunnyHills Ketat Memilih Bahan
Di balik setiap kue bolu, tersembunyi semangat gigih sang pembuatnya.
Langkah pertama dari pengontrolan kualitas SunnyHills adalah pemilihan bahan secara ketat. Selain menganut cara pembuatan nastar nanasnya, mereka hanya memakai tepung terigu Jepang yang jelas sekali penggolongan mutunya. Dan semua bahan Castella lainnya, memakai bahan lokal: madu, lengkeng asli, telur ayam sehat SunnyEggs dari peternakan Long Chung di Changhua, gula pasir dari tebu putih buatan pabrik Yujing Tainan, saus buah umei dari desa Xiaolin Kaohsiung.
Bahan yang paling sulit diperoleh dan proses pengolahan yang rumit adalah gula dan saus buah umeinya (buah plum).
Untuk memperoleh bahan gula yang murni, SunnyHills menandatangani kontrak dengan para petani tebu di Yujing Tainan, lalu bekerjasama dengan perusahaan biotehnologi, memproses sari gula dengan cara filtrasi membrane, tanpa menggunakan suhu tinggi dan proses pemutihan. Sehingga gula yang dihasilkan akan murni dan legit.
Saus buah umei adalah saus yang sudah diperam selama 10 tahun, aromanya harum sekali. Setiap kue yang ‘diinjeksi’ satu persatu dengan saus ini, membuat setiap castellanya dalam sekejap seolah-olah mengandung aroma berumur satu dasawarsa.
Selain itu, keunikan dari SunnyHills adalah memotong kue-kuenya dengan pisau waterjet. Pisau waterjet mampu menghasilkan mata pisau yang lebih tipis dari rambut dan bertekanan air sangat tinggi, sehingga mampu mengatasi kendala desain pemotongan kue dengan bentuk ruas sarang tawon. Selain praktis, juga dapat menghindari masalah kontaminasi saat pemotongan dengan pisau biasa pada umumnya.
Itulah sebabnya mengapa Michael Sheu berani menyebutkan, “Membuat kue nastar nanas seperti SunnyHills memang tidak sulit, tetapi akan tidak mudah untuk membuat castella yang sama persis.”
Semangat Berkoneksi dengan Bumi
Sebelum castella muncul di pasaran, SunnyHills hanya mengeluarkan 1 produk sampingannya selain kue nastar pada tahun 2012, yaitu jus nanas.
Tapi masih ada satu produk “Angel cake” yang hanya dijual khusus oleh organisasi badan amal.
Angel cake yang terbuat dari tepung terigu, putih telur, jus nanas dan bagian tengah buah nanas ini aromanya tidak berat, walau berlabel SunnyHills bakery tetapi tidak bisa ditemukan di setiap toko pemasarannya.
Michael Sheu menjelaskan bahwa dirinya saat melepaskan jabatan sebagai Ketua Yayasan Youthcare Foundation, telah menjanjikan untuk mengumpulkan dana bagi yayasan, sehingga timbul ide membuat angel cake untuk dijual mereka sebagai dana. Karena penjualannya tidak termasuk dalam sistem pemasaran SunnyHills, sehingga pembelinya sedikit, untuk itu ia mempertimbangkan untuk merekrutnya dalam jaringan pemasaran bersama produk lain, dan keuntungannya disumbangkan untuk badan sosial.
Michael Sheu mengharapkan bisa mengeluarkan produk baru setiap 2-3 tahun. Inovasi produk baru tidak hanya terbentur pada faktor ketrampilan, namun yang paling sulit adalah cara menghubungkannya dengan bumi ini, di mana bisa sesuai dengan semangat merek dagangnya, juga sekaligus terkoneksi dengan lahan bumi ini.
Untuk meningkatkan SunnyHills bakery ke jenjang yang lebih maju, Michael Sheu berharap bisa belajar, mencerna, menganalisa resep dan tehnik yang digunakan, dari pastry chef terkenal di luar negeri. Kemudian memadukannya dengan dengan unsur-unsur yang ada di Taiwan, sehingga bisa tercipta produk baru yang disukai masyarakat. Ketrampilan para chef yang berpengalaman puluhan tahun sangatlah berharga.
Nomorsatukan Merek Dagang
Sebelumnya Michael Sheu berkecimpung dalam dunia industri elektronika, namun masih asing untuk urusan konsep merek dagang. Tetapi sejak ia terjun ke usaha ini, ia yakin dirinya pasti akan berhasil. Menurutnya, tidak banyak orang di Taiwan yang menekuni merek dagangnya, sehingga dirinya hanya berupaya mengelolanya sebaik mungkin dan pasti akan diketahui dengan mudah oleh khalayak umum.
Kini, Sheu menyerahkan bisnis pengelolanya untuk dikelola oleh manager yang professional. Sheu sendiri memusatkan sebagian besar tenaganya pada managemen merek dagang agribisnis SunnyHills. Menurutnya, ini jauh lebih menarik! Seperti halnya kemudi industri elektronika selalu dikontrol oleh orang lain, demikian juga aturan mainnya ditetapkan orang lain. Baginya inovasi merek dagang lebih tinggi idealistiknya, bisa dikelola terus dalam jangka waktu yang panjang, dilanjutkan turun temurun.
Di awal mula, atas rekomendasi konsultan Xie Shenshun, SunnyHills berkonsep ‘diferensiasi’. Sehingga mulai dari pemberian nama, produksi, kemasan hingga pemasarannya, SunnyHills tidak pernah mengikuti aturan main.
SunnyHills mendistribusi produknya di toko milik sendiri, tidak memasang iklan, tidak bekerjasama dengan biro perjalanan menjamu tamu yang datang ke toko dengan dana budget iklan. Tercipta sebuah citra pemasaran unik, yakni membeli atau tidak, setiap tamu yang datang akan disuguhi secangkir teh Oolong dan sepotong kue nastar. Michael Sheu adalah pemerhati mendetail, hingga cangkir porselin putih untuk menjamu tamu, juga dipesan khusus dari Jepang yang dibuat satu persatu dengan tangan secara cermat.
Merek dagang harus mempunyai gaya tersendiri yang kuat, menurut Michael Sheu, untuk tampil unik dan berbeda bukan hal yang mudah, membutuhkan ketekunan berinovasi, sebab konsumen selalu menantikan kejutan yang berbeda. Jika tidak ada diferensiasi, maka akan kehabisan bahan obrolan dengan konsumen. Sheu mengatakan lebih lanjut bahwa meniti karier merek dagang harus setapak demi setapak, tetapi untuk runtuh, sangat mudah, hanya dalam sekejap saja, tidakkah menakutkan dan patut diwaspadai.
Dari Cerah hingga Gemilang
Tidak ingin terbatas di Taiwan saja, SunnyHills sejak awal membuat rencana ekspansi ke luar negeri. Omset dari toko cabangnya di luar negeri terus meningkat setiap tahunnya, dengan pangsa pasar sekitar 20%, namun Michael Sheu merasa masih harus terus berkarya.
Menurutnya, lokasi cabang SunnyHills pertama di luar negeri adalah di Raffles Hotel, hotel ternama di Singapura, memberikan kesan bagaikan berdiri di pundak raksasa dan menerawang dari ketinggian. Sedangkan lokasi cabang di jalan raya Omotesando Tokyo, Jepang, dirancang oleh arsitek kenamaan Kengo-Kuma, dengan desain berkonsep melihat dari kacamata orang Jepang, mengkaji semangat, gaya dan makna SunnyHills. Tetapi Michael Sheu merasa segan, karena dirinya masih merasa belum cukup, apalagi jika dibandingkan dengan nilai budaya dan sejarah toko-toko tua Jepang yang telah berusai ratusan tahun. Sheu merasa jalan masih panjang untuk belajar. Walau SunnyHills tidak mempunyai sejarah ratusan tahun, namun berupaya untuk memupuk setinggi mungkin cita rasanya.
Rencana ke depan Michael Sheu akan membangun kompleks semua pabriknya di lereng gunung kawasan industri Wanglai Nantou yang indah, menciptakan Rumah SunnyHills yang nyaman.
Michael Sheu ingin memutarbalikkan citra pabrik wisata di mata masyarakat. Menurut Sheu, pabrik juga bisa memiliki bangunan yang cantik. Menurutnya wisata pabrik di Taiwan saat ini terlalu komersial dan daya tariknya kurang. ”Rumah SunnyHills harus dipenuhi pohon, bunga dan rerumputan. Di dalam taman disediakan tungku dari tanah liat untuk membakar lengkeng. Suasana yang sangat indah,” seru Michael Sheu, sambil berimaginasi tentang taman Rumah SunnyHills.
Sambil menyantap kue nastar dan castella, bersama menantikan realisasi merek dagang agribisnis Taiwan ini, dari cerah hingga gemilang.