Dosen National Taiwan Normal University yang juga adalah seorang pimpinan situs warisan dunia, Ma Chi-kang, sering memperkenalkan cerita di balik jajanan tersebut kepada wisatawan mancanegara. “Banyak orang yang mengira makanan Tainan cenderung manis. Hal ini dikarenakan gula adalah bahan makanan berharga pada masa-masa awal Taiwan, dan hanya orang kaya yang mampu membelinya.” Selama era kepemimpinan Koxinga, banyak ahli masak di istana kerajaan yang kemudian keluar untuk mencari nafkah dengan mengandalkan keahlian tangan mereka. “Perbedaan antara jajanan rakyat biasa dengan hidangan di istana adalah mereka akan menambahkan gula dalam masakan mereka, karena gula disebut kaya akan rasa.” Para wisatawan sangat senang mendengarkan cerita jajanan yang dikisahkan Ma Chi-kang. Dengan demikian semakin memperkaya rasa dan ketertarikan mereka terhadap kuliner jajanan khas Taiwan.
Kudapan Khas Pasar Malam Wajib Dicoba
Berhadapan dengan sederetan jajanan yang memukau, meski keterbatasan kapasitas perut tetap dapat membangkitkan hasrat untuk mencicipi setiap hidangan yang ada, Ma Chi-kang kemudian merekomendasikan jamuan jajanan di salah satu pasar malam. Pasar Malam Ningxia yang juga dikenal dengan sebutan “lambungnya warga Taipei” meluncurkan menu “Millennium Banquet”, yang memungkinkan para tamu mencicipi seluruh jajanan ringan di tengah-tengah jadwal makanan utama.
Ma Chi-kang sangat merekomendasikan menu “Millennium Banquet”, yang mana menu ini mengumpulkan hidangan lokal paling klasik di Pasar Malam Ningxia dalam satu waktu. Dengan kata lain, warga dapat menikmati lebih dari 20 jenis jajanan ringan sekaligus, meliputi telur puyuh goreng, telur dadar tiram, sosis ala taiwan dibungkus sosis ketan, tahu bau dan nasi daging babi kecap. Menu makanan tersebut akan disajikan dalam porsi mini, sehingga setiap tamu dapat mencicipinya.
Meski hadir dalam porsi yang mini, tetapi para pelanggan sering tertawa karena kekenyangan setelah melahapnya, bahkan rasa kenyang ini akan bertahan hingga keesokan harinya. Porsi yang dihadirkan ternyata cukup dan mampu memberikan rasa yang kenyang. Tainan yang dikenal dengan sebutan “Kota Kuliner” juga memiliki menu jamuan jajanan ringan serupa, yang menghadirkan lingkungan menyantap makanan dengan taraf yang ditingkatkan. Warga dapat menyantap beberapa menu andalan Tainan seperti udang gulung, mi danzai, guancai ban dan kembang tahu rasa kacang almond. Jika mengikuti petunjuk peta yang ada, maka wisatawan harus menghabiskan banyak waktu untuk berkunjung ke setiap toko ternama tersebut secara langsung. Oleh karena itu, dengan jumlah anggaran dan waktu yang terbatas, maka menu jamuan jajanan ringan yang ada bisa sekaligus memuaskan seluruh kebutuhan para tamu dalam satu waktu.
Jika waktu perjalanan yang dimiliki tidak terlalu panjang, dan wisatawan hendak berkunjung ke pasar malam, maka jangan lewatkan Pasar Malam Miaokou, Keelung, yang terletak di utara Taiwan. Di sini, para wisatawan bisa mencicipi tempura, sup kepiting kental, ding bian cuo dan tape nasi ketan. Di Pasar Malam Raohe Kota Taipei, para wisatawan dapat menikmati sajian tahu bau dan kue lada hitam yang juga mendapat rekomendasi dari daftar MICHELIN Guide. Sedangkan di Pasar Malam Shilin, wisatawan bisa mencicipi aneka menu sup herbal iga dan dada ayam goreng khas Taiwan yang ukurannya lebih besar dari wajah manusia, serta merasakan suasana pasar malam perkotaan yang gegap gempita dan menyenangkan.
Pasar Malam Fengjia yang terletak di sentral Taiwan memiliki sebutan “pasar malam di tengah pasar malam”. Banyak tren dan permainan baru yang dijajakan di seluruh pasar malam di Taiwan biasanya berasal dari Pasar Malam Fengjia, dan kuliner lezat di sini tentu saja sangat sayang untuk dilewatkan.
Aneka makanan dan ragam permainan menarik dijajakan di pasar malam memiliki karakteristik yang membumi, ini adalah cara terbaik untuk menelusuri denyut nadi dari hiruk pikuk perkotaan.